Kamis, 30 Desember 2010

mata kuliah biolagi umum

Dosen Pengampu : Drs. Muso

Cyanobacteria(Ganggang Hijau Biru)

A. Pengertian Cyanobacteria
                Cyanobacteria sering disebut juga sebagai ganggang belah atau ganggang lendir. Cyanobacteria disebut ganggang belah karena berkembang biak dengan membelah diri seperti bakteri. Disebut ganggang lendir karena cyanobacteria memiliki lapisan lendir.
              Cyanobacteria adalah kelompok eubacteria yang merupakan anggota dari kingdom monera. Sebagai anggota dari kingdom monera, cyanobacteri memiliki cirri umum yang sama dengan bakteri, yaitu merupakan organisme prokariot. Berbeda dengan bakteri, tidak semua Cyanobacteria uniseluler. Cyanobacteria juga tidak memiliki alat gerak. Selain itu, Cyanobacteria memiliki clorofil dan dapat melakukan fotosintesis yang ,menghasilkan Oksigen.
               Berbeda dengan bacteri yang tubuhnya senantiasa bersel satu, tubuh cyanobacteria ada yang bersel satu ada yang bersel banyak. Untuk yang bersel asatu ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni, sedangkan yang bersel banyak umumnya berbentuk benang.
              Cyanobacteria mempunyai klorofil didalam sitoplasmanya, tetapi belum mempunyai kloroplas. Karena mempunyai klorofil, cyanobacteria dapat melakukan fotosintesis. Warna biru pada alga biru ini pula disebabkan oleh adanya pigmen biru atau fikosianin.

B. Ciri-ciri Cyanobacteria
Ciri sel alga biru meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
1. Ukuran dan bentuk sel
          Cyanobacteria mempunyai ukuran sekitar 1-60 µm. alga biru yang berukuran paling besar adalah Oscillatoria princes. Ukuran tubuh cyanobacteri yang bervariasi berkaitan dengan bentuknya yang juga bervariasi. Bentuk tubuh cyanobacteria ada yang bulat dan ada yang berbentuk benang (filamen). Cyanobacteria bentuk bulat merupakan Cyanobacteria uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Cyanobacteria bentuk benang disebut trikoma. Cyanobacteria bentuk benang merupakan cyanobacteria multiseluler.
          Pada cyanobacteria bentuk benang, misalnya Anabaena, terdapat tiga macam sel utama, yaitu heterokista, akinet dan baeosit. Heterokista merupakan sel berdinding tebal yang berguna untuk mengikat Nitrogen. Sedangkan baeosit adalah sel-sel bulat kecil hasil reproduksi. Baeosit juga berfungsi untuk melakukan fotosintesis. 

2. Ukuran dan Fungsi sel
       Struktur dan fungsi sel cyanobacteria mirip dengan struktur dan fungsi sel bakteri. Dinding selnya memiliki susunan serupa dengan bakteri. Gram negative yaitu mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis. Bagian luar dinding selnya mengandung lapisan lendir. Lapisan lendir ini pada bebrapa jenis cyanobacteria dapat membantu gerakan dengan car meluncur.
       Sitoplasma cyanobacteria tidak memiliki banyak organel serta tidak memiliki membran inti (prokariot). Membrane fotosintetiknya (membrane tilakoid) mengandung pigmen klorofil, karoten, dan pigmen tambahan. Pigmen tambahan berupa fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrik yang berwarna merah. Pigmen-pigmen tersebut yang menyebabkan warna cyanobacteria beraneka ragam dari hijau, merah, ungu sampai kehitaman. Tubuh cyanobacteria juga memiliki vakuola gas yang memungkinkanny mengambang dekat permukaan air yang memiliki intensitas cahaya matahari yang tinggi. Cyanobacteria membutuhkan cahaya matahari untuk poses fotosintesis.

C. Cara Hidup Cyanobacteria
         Cyanobacteria hidup secara fotoautotrof dengan mengasimilasi senyawa sederhana misalnya CO2, ion nitrat atau ammonium, dan beberapa ion organic lainnya. Perbedaan cyanobacteri adan bakteri fotoautotrof adalah cyanobacteria menghasilkan O2 dalam proses fotosintesisnya sedangkan bakteri fotoautotrof tidak menghasilkan O2.

D. Reproduksi Cyanobacteria
Alga biru berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan cara membelah diri, fragmentasi dan heterokist.

1. Membelah diri
Perkembangbiakan dengan membelah diri hanya ditemukan pad alaga biru bersel tunggal. Setiap tubuh yang terdiri atas satu sel akan membelah secara langsung menjadi dua, sehingga pembelah biner.

2. Fargmentasi
Perkembangbiakan dengan cara fragmentasi ditemukan pada alga bersel satu yang hidup berkoloni serta alga biru berbentuk benang. Koloni (kumpulan alg abiru bersel satu) akan memisah menjadi koloni yang lebih kecil. Selanjutnya masing-masing sel menyusun koloni akan membelah biner, sehingga pada suatu ketika akan dihasilkan koloni alga biru yang ukuranya berimbang dengan koloni induknya. Tubuh alga biru yang berbentuk benang akan terputus putus menjadi beberapa bagian benang yang berukuran lebih pendek. Tiap bagian atau potongan akan tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan semacam ini sering juga disebut homogonium.

3. Heterokist
Pada bagian tertentu pada tubuh alga berbentuk benang terdapat sel berdinding tebal yang bentuknya berbeda dengan sel-sel disekitarnya. Oleh karena itu sel tersebut dinamakan heterokist. Heterokist ini jika memisahkan diri dari benang induknya dapat tumbuh menjadi individu baru.


E. Contoh Cyanobacteria
Berikut ini adalah beberapa contoh alga biru
1. Alga Biru bersel Satu
a) Croococcus, alga ini biasa hidup di air kolam yang tenang, berkembang biak dengan membelah diri.
b) Gleocapsa, bentuk tubuhnya mirip croococcus, tetapi selnya diselubungi oleh selaput lendir berwarna biru. Alga ini biasa hidup pada bat atau sebagai epifit pada tumbuhan lain.
2. Alga Biru Bersel Satu Berkoloni
a) Polycystic, koloni alga ini berbentuk seperti bola. Hidup pada kolam yang airnya tenang dan jernih.
b) Spirulina, alga ini mampu berkembangbiak dengan cepat bserta mampu menyintesis zat makanan dengan baik, sehingga mampu menghsilkan zat organic bergizi tinggi. Contoh: membuat agar-agar.
3. Alga Biru Berbentuk Benang
a) Oscillatoria, tubuhnya terdiri atas selapis sel pipih, hidup pada air tenang, berkembangbiak dengan fragmentasi benang atau hormogonium.
b) Nostoc Commune, sel-sel penyusun tubuhnya berbentuk bola yang tersusun seperti rantai. Pada sel-sel tertentu dindingnya menebal dan berubah menjadi heterokist.
c) Rivularia, ciri khas tubuhnya adalah benang. Tubuhnya yang menyerupai cambuk. Pada pangklal filament atau benangnya sering ditemukan heterokist.
d) Anabaena Cycada dan Anabaena azollae, kedua jenis alga ini mempunyai tubuh mirip Nostoc, tetapi hidup bersimbiosi pada akar tumbuhan lain. Anabaena Cycadea hidup bersimbiosis pada akar tumbuhan pakis haji (Cycasrumphii), sedangkan Anabaena azollae bersimbiosis pada akar paku air (azolla pinnata). Seperti halnya Nostoc, Anabaena juga berkembang biak dengan cara fragmentasi benang dan dengan heterokist.

F. Habibat Cyanobacteria
           Cyanobacteria dapa ditemukan pada berbagai lingkungan, misalnya danau, laut, sungai, tanah, batu, dan rawa. Cyanobacteria dapat terlihat dengan mata telanjang, yaitu berupa lapisan tipis berwarna hijau, merah, atau ungu kehitaman.
          Pada saat tertentu, Cyanobacteri ayang hidup di air muncul berlimpah sehingga menyebabkan air tampak berwarna seperti warna Cyanobacteria tersebut. Contohnya cyanobacteria berwarna hijau-biru (anabaena) membuat air sawah tampak kehijauandan cyanobacteria merah (Oscillatoria rubescens) membuat laut di daerah Timur Tengah berwarna merah sehingga disebut Laut Merah.
          Beberapa jenis Cyanobacteria yang dapat mengikat nitrogen berperan sebagai tumbuhan perintis pada habitat miskin nutrisi (makanan), misalnya pantai berpasir atau gurun. Cyanobacteria, Synechococcus lividus dapat hidupdi habitat yang ekstrim, misalnya habitat dengan tingkat keasaman tinggi (pH 4,0) dan temperature tinggi (70C). sedangkan jenis lainnya ada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain, misalnya Nostoc dan Anabaena azollae. Nostoc hidup bersama jamur membentuk lumut kerak (Lichen) Peltigera, serta hidup di akar tumbuhan paku Cycas. Simbiosis antara Cyanobacteria dengan organisme lain saling menguntungkan. Cyanobacteria terutama berperan dalam memberikan nutrisi organic pada organisme simbiotiknya. Sedangkan organisme simbiotiknya memberikan kelembaban dan nutrisi pada Cyanobacteria.

G. Peranan Cyanobacteria Dalam Kehidupan Manusia
1. Keuntungan Cyanobacteria
            Cyanobacteria menguntungkan manusia secar ekologis, yaitu sebagai pengikat nitrogen bebas. Alga ini adalah pengikat nitrogen yang utama di alam. Nitrogen merupakan salah satu unsure utama yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan. Contoh: Nostoc Commune, Anabaena Cycadae, dan Anabaena azollae,yang mampu menyuburkan tanah dengan cara mengikat nitrogen dari udara bebas. Dengan aktifitas mereka, kadar mineral atau hara tanah akan mengikat. Spirulina, mampu menghasilkan senyawa karbohidrat dan senyawa organic lain yang sangat diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang memiliki kandungan protein tinggi. Oleh karena itu, Spirulina memberika harapan kepada manusia untuk memngembangkanya sebagai sumber bahan makan di massa yang akan datang (makanan masa depan).

2. Kerugian yang di sebabkan Cyanobacteria
             Kerugian yang disebabkan oleh Cyanobacteria berkaitan dengan perbuatan manusia juga. Cyanobacteria sendiri dapat hidup pada lingkungan dengan kadar fosfat dan nitrogen yang tinggi. Kadar tersebut pada suatu lingkungan perairan sering diakibatkan oleh pencemaran limbah industry dan pertanian. Kondisi yang demikian dapat mengakibatkan tumbuhnya Cyanobacteria secara berlimpah. Limpahan Cyanobacteria dapat menutupi permukaan perairan sehingga sinar matahari dan oksigen yang dibutuhkan organisme lain dalam perairan berkurang. Selain itu, limpahan cyanobacteria menghasilkan racun yang dapat membunuh berbagai jenis ikan dan organisme perairan lainnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar