Jumat, 26 November 2010

Jadi Saksi Pembakaran Al-Qur’an Gadis 15 tahun

27/11/2010 — Dunia pesantren


ILUSTRASI: Sikap pelecehan terhadap Islam dan Muslim kian membara di beberapa penjuru dunia. Yang paling menonjol adalah serangkaian aksi pembakaran terhadap Kitab Suci Al-Qur’an yang tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun juga remaja. (Foto: Ali Fuhrer)

SANDWELL, Birmingham (Berita SuaraMedia) – Seorang gadis 15 tahun telah ditahan atas kecurigaan membangkitkan kebencian keagamaan setelah diduga membakar sebuah versi bahasa Inggris Al-Qur’an – kemudian memposting gambar video dari tindakan tersebut di Facebook.

Remaja tersebut, dari distrik Sandwell Birmingham, mengambil gambar videonya yang sedang membakar kitab suci umat Muslim tersebut di kompleks bangunan sekolahnya. Kepolisian telah mengkonfirmasi insiden tersebut dan dilaporkan ke pihak sekolah dan sejak itu video tersebut telah disingkirkan dari situs jejaring sosial tersebut.

Seorang pemuda 14 tahun ditahan pada Selasa (23/11) waktu setempat atas kecurigaan membuat ancaman pada Facebook. Kedua remaja tersebut telah dibebaskan atas jaminan kepolisian.

Kejadian tersebut datang hanya dua setengah bulan setelah enam orang ditahan setelah memfilmkan diri mereka sendiri menyiram Al-Qur’an dengan sebuah bahan bakar dan menyulut api di belakang sebuah pub di Tyneside.

Dapat dimengerti bahwa kelompok yang mempublikasikan versi Al-Qur’an yang dibakar tersebut telah mengunjungi sekolah tersebut untuk berbicara dengan para murid tersebut.

Sejumlah kejadian pembakaran Al-Qur’an dewasa ini mengikuti pastur asal Florida Terry Jones yang menghasut orang-orang untuk membakar salinan dari kitab suci tersebut untuk mengenang korban serangan 9/11.

Ia pada akhirnya mundur dari ancamannya untuk membakar 200 salinan Al-Qur’an setelah diberitahu bahwa para tentara AS yang bertugas di Afghanistan akan mendapatkan resiko yang lebih besar atas tindakannya.

Berbicara tentang insiden terbaru di Birmingham tersebut, seorang juru bicara untuk kepolisian West Midlands mengatakan: “Gadis 15 tahun tersebut ditahan pada Jum’at, 19 November atas kecurigaan membangkitkan kebencian keagamaan. Ia telah dibebaskan dengan jaminan menunda penyelidikan lebih lanjut.

“Seorang pemuda kedua berusia 14 tahun ditahan pada Selasa, 23 November atas kecurigaan membuat ancaman atas Facebook. Ia juga dijamin untuk penundaan penyelidikan lebih lanjut.

“Tim lokal lingkungan tersebut memiliki koneksi kuat dengan sekolah tersebut dan telah bekerja dengan lebih dekat dengan rekanan kunci dari komunitas tersebut dan otoritas lokal untuk menyelesaikan masalah tersebut secara lokal.”

Catherine Heseltine, pejabat pimpinan eksekutif komite urusan publik Muslim, mengatakan bahwa pembakaran Al-Qur’an adalah salah satu tindakan yang paling menyinggung bagi umat Muslim lebih dari apapun yang ia bayangkan.

“Al-Qur’an adalah hal yang paling suci bagi lebih dari satu milyar Muslim di seluruh dunia. Anda dapat melihat hal tersebut dari cara Muslim memperlakukan Al-Qur’an, mencuci tangan sebelum menyentuhnya, dan di banyak rumah Muslim Anda akan menemukan Al-Qur’an berada di bagian atas rak buku di atas semua buku-buku lainnya, dan kami tidak akan pernah menghancurkan bacaan-bacaan Al-Qur’an.”

“Kami percaya bahwa Al-Qur’an adalah kata-kata dari Allah. Bimbingan Allah untuk kita dalam kehidupan ini,” wanita tersebut menambahkan.

Bob Badham, anggota kabinet dewan untuk pendidikan Sandwell, mengatakan bahwa ia telah mengunjungi sekolah tersebut dan percaya bahwa atmosfir tersebut pada umumnya bagus di antara para murid, dan ia tidak percaya ada sebuah masalah yang lebih dalam di daerah tersebut. (ppt/gd) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar