Jumat, 26 November 2010

Kunjungi Masjid Terbesar Dunia, Ratu Inggris Dengarkan Al-Qur’an

26/11/2010 — Dunia pesantren

Ratu Elizabeth II melihat ketika para gadis membaca Al-Qur’an di Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi, UEA. Seperti halnya Gubernur Tertinggi dari Gereja Anglikan, Ratu Eizabeth dianggap pimpinan pertama dari agama lain yang secara resmi mengunjungi Masjid Sheikh Zayed. (Foto: Getty Images)

ABU DHABI (Berita SuaraMedia) – Ratu Britania Raya Elizabeth II melakukan tur di salah satu dari Masjid terbesar pada Rabu (24/11) waktu setempat dalam kunjungan negara pertamanya di lebih dari 30 tahun ke Uni Emirat Arab, sebuah negara dengan ikatan yang dalam dengan Inggris.

Ratu berusia 84 tahun tersebut mengenakan sebuah topi putih yang ditutupi dengan sebuah selendang emas di Masjid Agung Sheikh Zayed, bagian dari sebuah komplek batu marmer besar yang teridri dari makam Almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, presiden pertama dari Uni Emirat Arab setelah negara tersebut memperoeh status kenegaraannya mengikuti lebih dari 100 tahun sebagai sebuah daerah perlindungan Inggris.

Ratu tersebut ditemani oleh suaminya, Pangeran Philip, dan pemimpin Emirat, berhenti untuk sesaat di luar Masjid untuk melepaskan sepatunya. Pakaiannya untuk kunjungan tersebut juga termasuk sarung tangan putih dan sebuah baju putih sepanjang pergelangan kaki dengan jas. Ia tidak membuat komentar apapun ketika para jurnalis menjadi penonton.

WAM, kantor berita Emirat, mengatakan bahwa ratu tersebut mengingat kembali Sheikh Zayed dan berkeliling halaman Masjid, kolom marmer dan kubah di dalam Masjid.

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip juga menghadiri bagian dari sesi pembacaan Kitab Suci Al-Qur’an untuk para siswa Masjid tersebut, kantor berita WAM mengatakan.

Seperti halnya Gubernur Tertinggi dari Gereja Anglikan, Ratu Eizabeth dianggap pimpinan pertama dari agama lain yang secara resmi mengunjungi Masjid Sheikh Zayed, WAM mengatakan.

“Kunjungan ini oleh pimpinan Gereja inggris ke Masjid Agung Sheikh Zayed adalah cerminan dari dialog multi-agama dan toleransi yang adalah umum bagi keduanya, UEA dan Inggris,” kedutaan Inggris mengatakan.

Pangeran Andrew, Duke of York, telah berada di UEA dan menyambut ibunya atas kedatangannya, kantor berita BBC mengatakan.

Delegasi Ratu tersebut juga termasuk Menteri Luar Negeri Inggris William Hague – menggarisbawahi pentingnya strategi kawasan.

Hubungan-hubungan historis pada kawasan tersebut membentang kembali pada abad ke-19. UEA menjadi sebuah negara pada tahun 1971 setelah lebih dari satu abad di bawah perlindungan Inggris sebagai bagian dari sebuah gencatan senjata untuk melindungi kapal-kapal yang melayari pentingnya rute perdagangan untuk India.

Britania Raya juga memainkan sebuah peranan kunci dalam membangun militer UEA dan institusi lainnya.

Kunjungan terakhir Ratu tersebut di UEA adalah di tahun 1979 sebelum negara tersebut menjalankan sebuah perluasan ekonomi yang mengesankan yang telah menarik banyak pekerja dan perusahaan dari seluruh dunia, termasuk lebih dari 100.000 warga negara Britania Raya dan 4.000 bisnis Inggris.

Ratu Elizabeth berencana untuk melakukan kunjungan negara pada Kamis (25/11) waktu setempat ke negara tetangga Oman.

Di Abu Dhabi, Menteri luar negeri Inggris diharapkan untuk menandatangani sejumlah pakta termasuk dalam sebuah kesepakatan kerja sama nuklir dengan para pemimpin Emirat tersebut. Rekator nuklir Emirat pertama dibangun oleh konsorsium Korea Selatan dengan tahap pertama diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2017.

Dalam sebuah pukulan yang nampak di kebuntuan nuklir Iran dengan Barat, Hague memuji program nuklir UEA “berdasarkan transparansi dan kerjasama internasional.”

“Ini adalah sebuah contoh yang kami akan dorongkan kepada negara lainnya di Timur Tengah untuk meniru UEA,” ia menulis di kantor berita Gulf News yang berbasis di Dubai pada Rabu waktu setempat.

Jadwal ratu tersebu di UEA memasukkan peluncuran secara resmi sebuah proyek untuk sebuah Museum Nasional, yang dikembangkan oleh para rekan-rekan di Museum Inggris. (ppt/msn) www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar